![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikb6HONCJpzXMl3Z-h4o_Fs7ztiiQaIfrdka8TR3tdnV44n5Q-MeAdX5LoPVd9mvc95KrtjB-ZOl0gWyHVqWLUk2B2PCbztm8GWcZHa4K0p4M7c-E9zaSqN1Rf4TJU94R7PPgFH5esiGc/s400/jembatan+kutai.jpg)
Luas wilayah daratan Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 27.263,10 Km² sedangkan luas perairan ± 4.097 Km².
Topografi wilayah sebagian besar bergelombang sampai berbukit dengan kelerengan landai sampai curam. Daerah dengan kemiringan datar sampai landai terdapat dibeberapa bagian, yaitu berupa kawasan pantai dan sebagian besar Daerah Aliran Sungai Mahakam. Pada Wilayah pedalaman dan perbatasan umumnya merupakan pegunungan dengan ketinggian 500 - 2.000 meter diatas permukaan air laut.
Jenis-jenis tanah yang terdapat di daerah ini menurut Soil Taxonomi USDA termasuk kedalam golongan Ultisol, Entisol, Histosol, Inceptisol dan Mollisol, sedangkan menurut Lembaga Penelitian Tanah Bogor terdiri dari jenis tanah Podsolik, Alluvial, Andosol dan Renzina.
Karakteristik iklim dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara adalah iklim hutan tropika humida dengan perbedaan yang tidak begitu tegas antara musim kemarau dan musim hujan. Curah hujan berkisar antara 2.000 - 4.000 mm per tahun dengan temperatur rata-rata 26º C dan perbedaan temperatur antara siang dan malan antara 5º-7º C.
Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota, terletak di tengah-tengah kota Palembang, menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Jembatan ini dibuat oleh Jepang. Dahulunya bagian tengah dari jembatan ini bisa dinaikkan dan diturunkan bila ada kapal yang akan lewat.